Senin, 18 Januari 2016

Mengenal Bumbu dan Rempah



Secara fungsional, bumbu dan rempah artinya sama karena sama-sama memberikan rasa dan aroma yang khas pada makanan. Bedanya, rempah adalah  istilah untuk masing-masing jenis bahan yang berasal dari tanaman, sedangkan bumbu adalah istilah untuk ramuan dari beberapa rempah untuk pemberi rasa dan aroma pada masakan.Yang termasuk bumbu bukan saja rempah (yang berasal dari bagian tanaman baik dalam bentuk segar maupun kering), tetapi juga bahan olahan pemberi rasa dan aroma seperti kecap, garam, gula, cuka, taoco, mirin, kecap ikan, ebi, dan lain-lain. Fungsi bumbu adalah untuk memperkaya rasa masakan sehingga terasa harum, manis, asin, gurih, asam atau pedas.

Untuk bumbu, dikenal dua istilah lagi yaitu seasoning dan condimentSeasoning adalah bumbu yang ditambahkan kedalam makanan selama proses pengolahan (atau pemasakan), sedangkan condiment adalah bumbu yang ditambahkan pada makanan pada tahap preparasi (sebelum disajikan/dikonsumsi, bukan pada saat pemasakan).  Sehingga, jika dilihat dari definisi ini maka pikel, sauce dan kecap manis bisa disebut sebagai condiment.

Rempah dalam dunia gastronomi eropa identik dengan sesuatu yang eksotis karena berasal dari belahan dunia bagian timur (dari bagian timur tengah sampai maluku) dan amerika latin, sungguh banyak jenisnya. Rempah tidak hanya berasal dari tanaman bagian rimpang (akar yang membesar) seperti kunyit atau lengkuas, tetapi juga dari bagian biji, buah, daun dan bahkan kulit batang. Jika berbicara tentang rempah, pada zaman dulu, rempah (baik dalam satuan maupun yang sudah dalam bentuk bumbu), disamakan dengan kekayaan. Masih ingat  dengan penjelajahan Colombus mencari dunia baru? tujuannya adalah mencari daerah penghasil rempah untuk diperdagangkan. Berbeda dengan sekarang, kini rempah sudah lebih mudah didapat dan tidak terlalu mahal sehingga memudahkan ornag untuk bereksperimen dengan resep-resep dari mancanegara lainnya.

Menyadari hal itu perlu diketahui bagi kita semua bahwa rempah-rempah itu merupakan bahan makanan yang sehat dan bergizi, rempah-rempah memiliki kandungan gizi besar manfaatnya bagi tubuh kita. Pengetahuan yang benar akan kandungan gizi (mutu) rempah-rempah sangat membantu kita semua untuk memilih trempah-rempah yang tepat bagi kesehatan diri dan keluarga. Pentingnya kita mengetahui mutu pada rempah-rempah yaitu mendorong kita semua untuk meningkatkan konsumsi rempah-rempah dengan lebih teliti.


JENIS – JENIS BUMBU DAN REMPAH
Bumbu dari bunga


Bunga Lawang

1.      Cengkeh (cloves)
Cengkeh memberikan sensasi hangat dan wangi. Masakan yang menggunakan daging umumnya menggunakan cengkeh. Kue bolu, nastar, dan beberapa kue kering lainnya, juga menggunakan cengkeh untuk tambahan rasa.

2.      Lawang/ pekak
Salah satu jenis rempah berbentuk bunga berwarna cokelat tua, dan biasa digunakan untuk memberi rasa gurih pada masakan Cina dan Indonesia. Dijual dalam bentuk kering. Hanya dengan beberapa kelopak saja rasanya sudah cukup kuat.: Cakar ayam bumbu merah.
3.       Telang
Di zaman modern, bunga telang jarang terlihat atau digunakan di luar negeri dapur mengekstraksi warna bunga memakan waktu dan banyak yang dibutuhkan hanya untuk pewarna dalam jumlah kecil makanan.

4.      Kecombrang
Kecombrang dapat dimanfaatkan dengan memasak daun muda dan bunganya dimakan sebagai teman makan nasi. Di daerah tertentu kecombrang biasa dimasak sebagai sayur lodeh.



Bumbu dari buah dan biji


ketumbar

1.       Adas  (Anisud)
Adas telah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional. Minyak adas yang dikandung bijinya menjadi salah satu komponen minyak telon.

2.      Asam (Tamarin)
Asam yang berwarna kuning banyak digunakan dalam pembuatan jamu sedangkan asam yang berwarna coklat biasanya digunakan untuk campuran bumbu dalam pengolahan hidangan, terutama yang berasal dari ikan, ayam, daging, telur dan sayuran dan dapat juga digunakan sebagai pengawet makanan.

3.      Bunga Pala (Mace)
Bunga pala dapat digunakan dalam pembuatan sponge cake, pound cake, isi kue sus yang berasa gurih seperti ragout.

4.      Biji Pala (Nutmeg)

5.      Cabai kecil (Cayenne)
Salah satu jenis cabai yang berbentuk kecil, kulit keriting, bijinya padat, ada yang berwarna merah, kuning, oranye, hijau dan rasanya pedas.

6.      Cabai Besar (Red chilli)
Salah satu jenis cabai yang berbentuk besar, berwarna merah, kulitnya tebal licin, brbiji sedikit dan rasanya agak manis.

7.      Kemiri (Candlenut)
Salah satu jenis bumbu yang berbentuk bulat agak lonjong dan berwarna putih ke kuning-kuningan yang biasa di pakai dalam hampir semua masakan Indonesia dari bahan telur, seperti saus untuk gado-gado.

8.      Ketumbar (Corriander)
Ketumbar termasuk tumbuh-tumbuhan yang berbunga tabir, bijinya utuh, kulit agak kasar, berwarma kuning tua, lebih ringan dari lada, digunakan dalam pembuatan sup, bubuk kari (curry) dan juga dapat digunakan untuk ramuan obat tradisional.

9.      Jintan (Cumin)
Jintan merupakan buahdari tanaman yang sudah dikeringkan. Rempah ini sangat populer di Mexico dan afrika. Jintan berbentuk seperti padi/gabah, rasanya pedas, berwarna hitam, kuning dan kecoklatan.

10.  Kapulaga (Cardamon)
Ada dua jenis kapulaga yaitu bentuk panjang dan bulat, berwarna hitam dan putih. Buah yang sudah masak dijemur, sebaiknya daging buah tidak sampai lepas dari biji, supaya aromatiknya tersimpan baik.

11.   Lada putih (White pepper)
Lada putih berkulit keras dan permukaannya licin. Butiran lada putih lebih besar dari butiran lada hitam dan rasanya lebih pedas. Untuk mendapatkan lada putih dilakukan pemanenan sewaktu lada sudah tua yang ditandai warna kulit hijau tua.

12.   Lada hitam (Black pepper)
Lada hitam berkulit keras dan berkerut, biasanya dijual dalam bentuk utuh maupun bubuk. Untuk mendapatkan lada hitam dilakukan pemanenan sewaktu lada masih muda dan berwarna hijau muda.

13.  Vanili (Vanilla seed)
Vanili adalah tanaman sejenis anggrek yang merambat, bentuknya bulat panjang menyerupai buncis, berwarna coklat kehitam-hitaman dan beraroma tajam.

14.   Biji selasih (Poppy seed)
Biji selasih atau yang lebih dikenal dengan sebutan poppy seed adalah biji minyak yang diperoleh dari opium poppy (Papaver somniferum). Poppy seed biasa digunakan sebagai hiasan roti.


Bumbu dari daun

daun jeruk

1.      Daun jeruk (Citrus leaf), jeruk (limau/limo) purut, jeruk sambal, atau jeruk pecel (Citrus x hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya adalah ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), ‘khi’ ‘hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina) dan truc (Vietnam).  Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaanya cukup sering dan rasa dari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi bau amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai. Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel atau gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, 2 makanan berkuah yang sangat populer menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan. Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nifis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan. Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau kulit buahnya) sebagai komponenya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. Jeruk purut istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada serai). Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan komponen utama adalah limonene dan β-pinena.
Macam-macam daun jeruk yang dipakai adalah daun jeruk purut dan daun jeruk nipis. Daun jeruk berwarna hijau, mempunyai bau yang khas, rasanya getir dan dijual dalam keadaan utuh dan segar.

2.      Daun kemangi (Basil leaf), kemangi adalah terna kecil yang daunnya bisa dimakan sebagai lalap. Aroma daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai lalapan, daun kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan mentimun, dan sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal dengan nama manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat. Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih, Ocinum basillicum dan O. americanum. Ia dikenal juga sebagai O. basillicum var. anisatum Bent. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral pada daun dan bunganya. Sebagai bagian dari keluarga selasih, kemangi dapat mengandung estragol, senyawa yang diketahui karsinogen (pemicu kanker) pada mencit walaupun pengujian efek pada manusia belum dilakukan, penggunaan berlebihan selayaknya dihindari. Daun kemangi merupakan tanaman yang mudah sekali tumbuh dimana saja. Daun kemangi juga dikenal dengan nama daun ruku-ruku yang berfungsi sebagai bumbu dalam masakan seperti lalapan dan masakan Manado.

3.      Peterseli (Parsley), peterseli (Petroselinum crispum) merupakan sebuah tanaman yang berwarna hijau dan cocok digunakan sebagai makanan dalam bentuk biji. Tanaman ini sebagai makanan banyak mengandung zat gizi. Biasanya cocok digunakan dalam bahan makanan seperti pizza dan spaghetti. Digunakan sebagai minyak, akar, dan sebagainya.
Bentuk daun peterseli hampir sama dengan daun seledri tetapi daun peterseli menyerupai daun wortel, daun peterseli lebih keriting dan berwarna hijau jika dibandingkan dengan daun seledri. Peterseli biasa digunakan untuk sup dan garnish hidangan.

4.      Daun salam (bay leaf), salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzgium polyanthum. Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering ataupun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas. Kayunya berwarna coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong ke dalam kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap dimanfaatkan sebagai uber (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya
Daun salam merupakan tanaman yang diambil bagian daunnya. Daun yang digunakan biasanya daun yang sudah tua, daun salam lebih besar dari bay leaf, berwarna hijau segar dan berbentuk pipih lonjong. Daun salam biasanya digunakan untuk bermacam-macam masakan dan dapat juga digunakan untuk obat kencing manis.

5.      Seledri (Celleri), seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua dimanfaatkan. Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam.
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:
·        Seledri daun atau seledri iris (A.graveolens Kelompok secalinum), yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
·         Seledri tangkai (A.graveolens Kelompok dulce), yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
·        Seledri umbi (A.graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K.

6.      Daun kucai (chives), kucai (Allium tuberosum Rottler ex Spreng. Dan A. ramosus), atau bawang kucai serta daun kucai, dikenal sebagai sayuran daun dan biasa disajikan dalam irisan kecil-kecil. Kucai tidak terlalu sering dipakai dalam menu Indonesia. Penggunaannya umum dalam masakan dengan pengaruh Tiongkok, seperti bubur ayam. Pada budaya boga Tiongkok dan Jepang, kucai merupakan bahan campuran isi Jiaozi (Gyōza). Kucai berdaun pipih dan bunganya berwarna putih. Kucai berbeda dengan lokio (“bawang batak”, A. Chinense), A. schoenoprasum L (chives), yang berdaun silinder (gilig) dan berongga. Aroma kucai lebih dekat ke bawang putih daripada lokio, sehingga dalam bahasa inggris disebut garlic-chives dan dalam bahasa Jerman disebut Knoblauch-Schniittlauch. Daunnya beraroma tajam dan pekat namun berbeda dengan aroma daun prei (A. porrum) maupun daun bawang (A. cepa, A. fistulosum, A. ascalonium). Bunga kucai dapat digunakanpula sebagai rempah penyedap. Daun kucai berbentuk hampir menyerupai bawang prey, setiap bonggol terdiri dari beberapa helai daun. Daun kucai lebih kecil jika disbanding bawang prey, berbentuk panjang, tipis dan mempunyai aroma yang khas.



Bumbu dari batang

sereh
1.      Kayu manis (Cinnamon), kulit manis atau lebih dikenal dengan nama yang kurang tepat kayu manis (Cinnamomum verum, synonym C. zeylanicum) ialah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Termasuk ke dalam jenis rempah-rempah yang amat beraroma, manis, dan pedas. Orang biasanya menggunakan rempah-rempah ke dalam makanan yang dibakar manis, anggur panas. Kayu manis adalah salah satu bumbu makanan tertua yang digunakan manusia. Bumbu ini digunakan di Mesir Kuno sekitar 5000 tahun yang lalu, dan disebutkan beberapa kali di dalam kitab-kitab perjanjian lama. Kayu manis juga secara tradisional dijadikan sebagai suplemen untuk berbagai penyakit, dengan dicampur madu, misalnya untuk pengobatan penyakit radang sendi, kulit, jantung dan perut kembung. Kayu manis banyak dijumpai pada makanan penutup seperti setup buah, tiramisu, dan kue basah. Kayu manis mengandung 1% minyak, berbau sedap dan keras, berwarna coklat dan rasanya manis agak tajam.

2.      Kulit kasia (Casea)

3.      Sereh, serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Tanaman sereh dapat ditanam dihalaman sendiri sebagai kitchen garden. Batang bawah sereh berbentuk bulat, daun bagian atas pipih dan berwarna hijau. Sereh digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma pada masakan. Minyak serai adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk, baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya.

4.      Kayu secang, secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah pohon anggota suku polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dan kayunya sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah.



Bumbu dari akar

jahe

1.      Jahe
Jahe merupakan bumbu masakan khas Asia. Umbi akar ini memberikan sensasi rasa hangat dan segar pada masakan. Cukup tambahkan sedikit potongan jahe yang dimemarkan untuk menghilangkan amis pada daging panggang dan ikan.

2.      Lengkuas
Lengkuas merupakan bonggol tanaman yang berdaun pipih dan panjang. Laos berwarna putih kemerah-merahan, rasanya pedas dan tajam, seratnya agak kasar. Kegunaan laos biasanya untuk bahan baku jamu dan untuk member aroma dan rasa pada masakan.

3.      Kunyit
Kunyi tyang diambil adalah dari akar yang membesar yang dapat dipanen kurang lebih 6 bulan lamanya dari mulai ditanam. Kunyit biasa digunakan untuk pengawet makanan, pemberi warna kuning pada makanan dan bahan baku jamu.

4.      Kencur
Kencur merupakan bonggol akar dari tanaman yang berdaun pipih dan bulat. Kencur memiliki warna daging yang putih, berserat halus, dan rasa agak pedas. Kegunaan kencur untuk bahan baku jamu, merangsang nafsu makan dan untuk mengobati gatal pada tenggorokan.



Bumbu dari umbi lapis


bawang merah

1.      Bawang merah (Shallot)
Bentuk bawang merah dari Italia ialah oval, rasa pedas segar, kadang-kadang manis. Apabila dibiarkan pada udara terbuka akan berasa pahit, bentuknya bulat kecil cocok untuk acar, direbus dan dihidangkan dengan sauce.

2.      Bawang Bombay (Onion)
Bawang bombay merupakan raja dari segala bawang karena ukuran yang besar, rasa yang dominan bertahan lama. Bawang bombay tetap segar karena tahan air, lapisan umbinya lebih besar dan tebal, rasanya tidak setajam bawang merah dan banyak mengandung air. Bawang bombay dipakai dalam berbagai macam masakan seperti sandwich, hamburger, canapé, masakan Cina, Arab dan India.

3.      Bawang putih (Garlic)
Bawang putih merupakan sebuah buhul bawang yang terdiri dari beberapa buah bawang putih yang mengelilingi seperti poros, bau dan rasanya lebih tajam disbanding dengan bawang merah. Bawang putih digunakan untuk acar bawang dan banyak dipakai dalam masakan Spanyol dan Oriental.

4.      Bawang pre (leek)




Macam-macam bumbu


bumbu dasar


a.       Bumbu segar
Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan segar dan penyimpananya relatif singkat, contoh : bawang merah, bawang putih, kunyit.

b.      Bumbu kering
Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan kering dan jenis bumbu ini disebut rempah-rempah atau spices.

c.       Bumbu buatan
Bumbu siap pakai, yang telah diproses sebelumnya contohnya garam, cuka, MSG, terasi, aneka kecap, aneka saus dan essens.

d.      Bumbu dasar
Ramuan bumbu yang umum dipakai di dapur Indonesia. Mulai dari bumbu dasar merah, bumbu dasar kuning hingga sambal dan bumbu dasar kuning.
-          Bumbu merah
Bumbu dasar merah terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah, dan cabe. Rendang dan olahan balado merupakan contoh masakan yang memakai bumbu merah.
-          Bumbu putih
Bumbu dasar putih terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah dan kemiri. Biasanya, bumbu dasar putih dipakai untuk membuat opor, tumis-tumisan, dan nasi goreng kampung.
-          Bumbu kuning
Bumbu dasar kuning merupakan campuran garam, bawang putih, bawang merah, kemiri dan kunyit. Biasanya dipakai untuk membuat soto ayam, acar kuning dan sebagainya.



Manfaat bumbu dan rempah
Manfaat
Contoh rempah
Langsung
Ikutan
Rasa
Menutup rasa yang tidak diinginkan
Kemangi, lada hitam, kapulaga, serai, pekak (bunga lawang)
Aroma
Meningkatkan selera/nafsu makan
Cengkeh, jahe, daun kari, daun mint, pala, kapulaga, kayu manis.
Tekstur
Membentuk konsistensi makanan
Biji mustard, bawang bombay, bawang merah, biji wijen, kemiri, biji kenari.
Warna
Memperbaiki tekstur
Annatto, paprika, peterseli, kunyit, daun suji, kayu secang
Antimikroba
Pengawet
Kayu manis, cengkeh, jinten, oregano, kunyit
Antioksidan, komponen aktif untuk kesehatan
Menjaga kesehatan dan kebugaran
Kayu manis, cengkeh, jinten, jahe, kunyit, bawang putih

Penggunaan rempah kering jauh lebih praktis daripada rempah segar, juga mudah ditimbang atau ditangani.  Kadar airnya yang rendah membuat rempah kering memiliki umur simpan yang lebih panjang dan intensitas rasa yang lebih kuat dibandingkan rempah segarnya.  Sayang sekali, flavor dari rempah kering biasanya lebih lemah dari rempah segarnya.  Hal ini karena komponen flavor biasanya bersifat volatil yang menguap selama proses pengeringan rempah.  Selain itu, penggunaan rempah kering terkadang juga menyebabkan terjadinya distribusi flavor dan warna yang tidak seragam di dalam produk: beberapa bagian memiliki intensitas flavor dan warna yang lebih tinggi. 

Rempah dalam bentuk ekstrak memiliki flavor dan warna yang lebih terstandarisasi, dengan penampakan, warna dan flavor yang seragam dan dengan kontaminasi mikroba yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan rempah segar dan atau rempah kering.  Untuk aplikasi ke dalam produk, hanya dibutuhkan sedikit ekstrak rempah.  Ekstrak rempah juga tidak membutuhkan banyak ruang untuk penyimpanannya.  Kelemahan dari ekstrak rempah diantaranya adalah kesukaran dalam penanganan termasuk pada saat penimbangan dan pencampuran (masalah pada ekstrak cair), aroma dan rasa yang kadangkala tidak ‘setipe’ dengan rempah segar, dan hilangnya komponen flavor volatil pada suhu tinggi.


Komposisi Kimia


bumbu dan rempah

1.      Cinnamon:
Kalori: 6 c per sdt.
Manfaat: Excellent magnesium dan sumber zat besi yang baik, serat dan kalsium. Kayu manis juga terbukti anti-inflamasi, meningkatkan kesehatan jantung, meningkatkan tingkat metabolisme, membantu mengontrol dan mengatur gula darah, dan memiliki efek anti-mikroba (mengurangi pertumbuhan bakteri dalam makanan).

2.      Bawang putih bubuk, cincang atau cincang:
Kalori: 9 c per sdt.
Manfaat: sumber baik dari magnesium, sumber vitamin B6 dan C dan sumber yang baik dari triptofan, selenium, kalsium, fosfor, vitamin B1, tembaga, dan protein. Menurunkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah, bertindak sebagai anti-inflamasi, meningkatkan kesehatan jantung, merupakan antioksidan yang sangat baik, adalah, antivirus dan antibakteri dan membantu tubuh memetabolisme zat besi. Beberapa studi menunjukkan bawang putih juga dapat membantu mencegah sel-sel lemak dari pembentukan.

3.      Oregano:
Kalori: 6 c per sdt.
Manfaat: sumber baik dari sumber vitamin K. Besar magnesium, zat besi, serat dan omega 3 asam lemak. Sumber kalsium yang baik, vitamin A dan vitamin C. Di atas menjadi oregano kaya nutrisi juga merupakan antibakteri dan antioksidan yang sangat baik.

4.      Jahe:
Kalori: 6 c per sdt.
Manfaat: sumber yang baik dari magnesium, kalium, tembaga, vitamin B6 dan mangan. Mengurangi mabuk laut atau mual, membantu dengan gangguan pencernaan, bertindak sebagai sangat baik anti-inflamasi dan dapat membantu dengan arthritis, menghambat pertumbuhan sel-sel kanker tertentu termasuk ovarium, meningkatkan fungsi kekebalan dan meningkatkan berkeringat.

5.      Kunyit:
Kalori: 8 c per sdt.
Manfaat:. Sumber baik dari mangan dan besi, sumber vitamin B6, serat makanan dan kalium Kunyit adalah bertenaga tinggi anti-inflamasi, menghambat pertumbuhan sel kanker, meningkatkan fungsi hati, menurunkan kolesterol, dan dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer.

6.      Basil:
Kalori: fresh 3 c per 4 sdt. dikeringkan 2 c per sdt.
Manfaat: sumber baik vitamin K (lebih segar), sumber zat besi, kalsium dan vitamin A, sumber yang baik serat, magnesium, mangan, vitamin C dan potasium. Basil adalah struktur sel anti-inflamasi dan anti-bakteri serta melindungi dari mutasi dan mempromosikan kesehatan jantung.

7.      Parsley:
Kalori: 1 sdt per c.
Manfaat: sumber baik vitamin A, C, dan K, sumber zat besi dan folat. Parsley bekerja untuk menetralkan karsinogen dalam tubuh mencegah tumor. Ini juga merupakan anti oksidan kuat-, meningkatkan kesehatan jantung, dan dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker dan arthritis.

8.      Cardamom:
Kalori: 6 c per sdt.
Manfaat: Sumber besar dari magnesium, serat, dan zat besi, sumber yang baik dari seng, kalsium, vitamin C, dan kalium. Kapulaga mendetoksifikasi tubuh, meningkatkan ginjal, kandung kemih, dan fungsi pencernaan serta sirkulasi, dapat mengurangi gas dan gejala asma, merangsang nafsu makan, dapat membantu dengan refluks asam dan dikatakan untuk meningkatkan halitosis atau sangat buruk bernapas.
9.      Chili bubuk:
Kalori: 8 c per sdt.
Manfaat: sumber yang sangat baik dari vitamin A dan C, dan serat sumber, makanan yang baik kalium dan zat besi. Bubuk cabai meningkatkan sirkulasi, membersihkan kemacetan, peradangan perkelahian, bertindak sebagai pereda nyeri, menurunkan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mengobati jenis kanker tertentu, mencegah bisul, metabolisme kecepatan secara signifikan membantu dalam penurunan berat badan dan menurunkan risiko diabetes. Rempah-rempah lainnya mengandung capsicum seperti bubuk cabe seperti cabe merah, cabe dan rempah-rempah lada lainnya berbasis memiliki manfaat serupa.

10.  Paprika:
Kalori: 6 c per sdt
Manfaat: sumber baik dari serat makanan, vitamin A, C, K, dan E, Riboflavin, Niacin, Vitamin B6, Besi dan Kalium. Baik sumber thiamin, magnesium, fosfor, tembaga dan mangan. Paprika juga mengandung capsicum dan sebagainya mencerminkan manfaat kesehatan dari cabai bubuk (lihat di atas) sementara presentasi profil nutrisi yang berbeda.

11.  Thyme:
Kalori: ground 4 c per sdt kering 7 c per sdt segar 10 ¼ c per cangkir
Manfaat: thyme kering merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin K dan sumber zat besi yang baik, serat kalsium, makanan dan magnesium. Thyme segar merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin C. Thyme juga bertindak sebagai pengawet dengan efek antimikroba serta membantu meningkatkan kesehatan otak bertindak sebagai pelindung sel dan antioksidan.

12.  Bawang bubuk, cincang atau cincang:
Kalori: 8 c per sdt.
Manfaat: sumber baik dari kromium, vitamin C dan serat makanan, sumber vitamin B6, mangan, folat, molibdenum, triptofan, fosfor, tembaga dan kalsium. Bawang dalam berbagai bentuknya juga meningkatkan kesehatan jantung, mendukung kesehatan jaringan tulang dan ikat, adalah anti-inflamasi, antibakteri, bisa mencegah beberapa jenis kanker dan dalam studi hewan membantu mengatur kadar gula darah.




Bumbu Dapur Kontinental

bumbu dapur kontinental

Banyaknya bumbu dapur di pasaran sering kali membuat kaum ibu bingung, apalagi dengan bumbu asing yang jarang digunakan. Seperti Oregano, Thyme, Bay leaf dan Basil, bumbu kontinental yang sepintas hampir mirip, baik aroma, fungsi maupun kenampakannya. Agar Anda tak keliru memilih bumbu, simak ulasan aneka herbs dari dapur mancanegara berikut.

Bay Leaf (Lourus nobilis) Sepintas aroma dan bentuk bay leaf hampir sama dengan daun salam. Tanaman asli Mediteranian ini banyak digunakan untuk mengharumkan kaldu, memberikan rasa pada saus main course dan meningkatkan citarasa pada olahan daging, unggas, ikan, sayuran dan kacang-kacangan. Dijual dalam bentuk segar, kering dan serbuk.

Basil (Ocimum basilicum) Daun basil banyak digunakan pada masakan Eropa dan sebagian negara Asia seperti Thailand, Vietnam dan Laos. Aromanya mirip dengan daun kemangi. Biasanya ditambahkan pada olahan ikan, keju, telur, salad dan sayuran. Selain melezatkan masakan, tanaman asal India ini juga bermanfaat untuk mengatasi problem pencernaan, insomnia, antiseptik dan tonik.

Dill (Anethum graveolens) Aroma dan rasa daun dill yang khas dapat menghilangkan aroma amis pada olahan seafood. Tanaman yang diduga berasal dari Eropa Selatan dan Asia Barat ini cocok ditambahkan pada sop, aneka saus salad, acar dan olahan kentang. Dill lebih banyak digunakan dalam kondisi segar. Agar hasil maksimal, tambahkan bumbu ini sesaat sebelum hidangan diangkat dari perapian, tentunya agar tampilan tetap segar dan aroma tidak hilang.

Oregano (Origanum spp) Kuliner Eropa sangat akrab dengan bumbu yang satu ini. Topping pizza akan kehilangan ciri khasnya jika Anda tidak menambahkan oregano. Olahan pasta, steak, soup dan salad juga terasa lebih lezat dan istimewa. Selain untuk bumbu, oregano juga bermanfaat untuk kesehatan, seperti mengatasi gangguan pencernaan, antiseptik dan meringankan migran. Dipasaran dijual dalam kondisi segar dan kering.

Rosemary (Rosmarinus afficinalis) Bentuk fisiknya hampir mirip dengan taragon, aroma-pun tidak jauh beda. Sebagai bumbu, rosemary dapat digunakan dalam bentuk kering maupun segar. Aromanya yang harum dapat mengurangi bau amis atau prengus pada olahan ayam, ikan, daging, maupun telur. Dressing salad dan barbecue-pun akan terasa lebih istimewa dengan menambahkan bumbu ini.

Sage (Salvia officinalis) Dulunya, sage lebih dikenal sebagai tanaman obat, tanaman ini memiliki aroma harum dengan rasa sedikit pahit. Kuliner Eropa menggunakanya sebagai bumbu daging, unggas maupun seafood. Pembuatan cotage cheese wajib menambahkan sage untuk spicynya dan di Yunani, sage ditambahkan ke dalam teh yang dikenal dengan sebutan sage tea.

Tarragon (Artemisia dracunculus) Olahan panggang, unggas, seafood dan telur terasa pas jika ditambahkan bumbu tarragon. Aroma khasnya dapat meningkatkan citarasa semua jenis hidangan, mulai dari seafood hingga olahan telur. Sebagian orang menambahkan cincangan tarragon ke dalam saus mayonnaise atau bearnaise, hasilnya saus menjadi lebih istimewa. Tanaman asal Asia Tengah ini dapat digunakan dalam bentuk segar maupun kering.

Thyme (Thymus spp) Tanaman asal Mediteranian yang kini populer diseluruh belahan bumi. Segala jenis daging, ungas dan seafood terasa lebih sedap jika dimarinade (direndam) dengan menambahkan thyme. Jika Anda membuat kaldu untuk soup, jangan lupa tambahkan beberapa lembar thyme agar citarasanya lebih harum. Bumbu ini biasanya dijual kering dalam kemasan botol.




Bumbu dapur nusantara

bumbu nusantara

Kehadiran bumbu dalam masakan memang sangat penting. Cita rasa makanan terbentuk, salah satunya adalah dengan penambahan bumbu. Dari sekian banyak jenis bumbu, bumbu daun seperti daun salam, daun jeruk dan pandan termasuk bumbu yang sering ditambahkan pada masakan. Bagaimana dengan bumbu daun lainnya? Agar Anda lihai memilih dan meracik bumbu, kenali aneka bumbu daun nusantara berikut.

Daun Salam dan Salam Koja Termasuk bumbu banyak digunakan pada masakan nusantara. Aromanya yang harum dan khas menambah kelezatan pada hidangan gulai, kari, tumisan dan sayur. Biasanya digunakan dalam bentuk kering atau segar. Pilih daun yang tidak terlalu muda atau tua agar aroma maksimal. Seperti halnya daun salam, salam koja/daun kari juga berfungsi mengharumkan masakan, memberikan rasa gurih dan mengurangi bau amis pada olahan daging, ayam atau ikan. Kuliner Sumatra paling banyak menggunakan bumbu yang dijual dalam bentuk segar dan kering ini.

Daun Kesum Kuliner Sumatra, Malaysia dan Singapura sangat familier dengan daun kesum. Aromanya gurih dan khas, cocok ditambahkan pada masakan daging, ayam atau ikan. Daun ini biasanya digunakan dalam bentuk segar. Cara menggunakannya, tambahkan 3-5 lembar daun kesum pada setiap masakan.

Daun Jintan Tampilannya yang tebal dan berbulu halus menjadikan orang menyebutnya sebagai daun tebal. Daun ini banyak dipakai di dapur Sulawesi. Aromanya merupakan kombinasi jintan dan adas. Iris halus dan tambahkan pada masakan berkuah untuk mendapatkan cita rasa khas dan tekstur yang kental.

Daun Suji dan Daun Pandan Kedua daun ini biasanya digunakan secara bersamaan. Pandan untuk mengharumkan aneka kue, puding, es dan masakan sedangkan daun suji memberikan warna hijau alami pada kue dan minuman. Penggunaan daun suji biasanya ditumbuk halus dan diperas airnya sedangkan daun pandan dengan cara dipotong atau disobek-sobek.

Daun Bangun-Bangun Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatra, terutama daerah Batak. Sepintas kenampakanya mirip daun jintan namun lebih tipis dan berbulu. Bagian yang digunakan adalah pucuk daun mudanya. Manfaatnya dapat dapat menghilangkan aroma amis pada olahan ayam/ikan.

Daun Gedi Orang Manado menggunakan daun gedi untuk mengentalkan, mengharumkan dan memberi rasa gurih pada masakan. Bubur Manado salah satu hidangan yang ciri kasnya memakai daun gedi. Gunakan 2-4 lembar daun gedi muda pada masakan untuk cita rasa maksimal.

Daun Miana Warnanya merah tua, karena keindahan daunya maka orang menanamnya sebagai tanaman hias. Miana banyak digunakan di dapur Toraja. Pilih pucuk daun mudanya dan tambahkan pada olahan daging kerbau atau babi agar bau tajam daging berkurang.

Daun Mangkokan Daun ini juga populer dengan sebutan Tapak Liman. Untuk bumbu, gunakan daun yang muda dan buang tulang daunnya sebelum ditambahkan pada masakan. Jika Anda mengolah otak sapi atau gulai kepala ikan tambahkan daun ini untuk cita rasa lebih lezat dan aroma amis berkurang.

Daun Jeruk Purut Termasuk bumbu daun yang banyak digunakan. Soto, soup, gulai, kari dan kalio akan lebih harum dan segar citarasanya dengan menambahkan bumbu ini. Aromanya harum, segar dan khas sehingga dapat mengurangi aroma amis dari daging, ayam maupun seafood.

Daun Kunyit Aromanya mirip kunyit, wangi dan khas sehingga dapat mengurangi aroma amis pada masakan daging atau ikan. Bumbu ini banyak digunakan di dapur Sumatra, biasanya ditambahkan pada masakan bersantan seperti gulai, kari dan kalio. Pilih daun yang tidak terlalu tua atau muda agar aroma maksimal.

Daun Werot Salah satu varietas dari tanaman puring. Orang menanamnya sebagai tanaman hias, namun kuliner Menado menggunakanya sebagai bumbu masakan. Hidangan daging babi, sapi, kerbau dan ayam akan berkurang bau anyirnya dengan menambahkan daun ini. Gunakan daun yang muda, buang tulang daunya dan iris halus sebelum ditambahkan pada masakan.



Pengolahan Bumbu dan rempah
Ada dua akibat yang ditimbulkan dari pemakaian bumbu dan rempah pada makanan, yaitu menimbulkan aroma yang menggiurkan sehingga membangkitkan selera makan. untuk mendapatkan efek bumbu dan rempah yang kuat, pemilihan bahan bumbu dan rempah perlu diperhatikan. Untuk rempah kering yang berasal dari buah atau biji, beli dalam keadaan utuh, sebab buah atau biji akan menyimpan aroma lebih lama dibandingkan dengan yang bubuk. Pilih juga buah atau biji yang tidak retak, mulus, serta tidak berbau apek. Sedangkan untuk bumbu dan rempah segar, pilih yang benar-benar segar.

Untuk mengeluarkan aroma dari bumbu dan rempah kering atau segar adalah dengan menggilingnya hingga halus. caranya bermacam-macam. ada yang menggunakan penggiling tangan, misalnya pepper mill, blender listrik, atau cobek. yang perlu diperhatikan adalah giling bumbu dan rempah seperlunya saja, sisanya simpan dalam keadaan utuh supaya aroma bumbu dan rempah tersebut tidak hilang. bila menghaluskan rempah dengan menggunakan blender, gunakan minyak untuk membantu kerja blender jika bumbu yang dihasilkan akan ditumis. tapi bila bumbu yang dihasilkan akan direbus, cukup gunakan air.

Lain lagi dengan bumbu atau rempah yang berbentuk biji seperti biji pala dan kapulaga, supaya aromanya keluar, bumbu tersebut harus dimemarkan hingga pecah bukannya dihaluskan. supaya bumbu tidak berantakan setelah dimemarkan, masukkan dalam kantong plastik dan pukul-pukul hingga butirannya pecah.

Beberapa jenis rempah seperti jintan, ketumbar atau adas harus disangrai terlebih dahulu agar harum. caranya wajan dipanaskan tanpa minyak , lalu dimasukkan rempah dan disangrai hingga aroma harumnya keluar. Sebelum disimpan, rempah didinginkan dahulu agar tidak lembek selama penyimpanan.




Penyimpanan Bumbu dan rempah

clear glass

Simpan rempah di tempat yang dingin dan gelap. Kelembapan, cahaya, dan panas membuat bumbu dan rempah lebih cepat kehilangan aroma. Hindari menyimpan bumbu/rempah pada rak di atas kompor kendati pun praktis. Pindahkan dan simpan di tempat lain bisa membuat bumbu rempah segar untuk waktu lebih lama.

Sebagai panduan umum, bumbu dan rempah bubuk mempertahankan aroma terbaiknya dalam setahun. Rempah utuh bisa tahan 3 sampai 5 tahun. Penyimpanan yang tepat bisa membuat kesegaran tahan lebih lama. Jika memungkinkan, haluskan atau giling rempah tepat sebelum digunakan.

Sangrai rempah atau bumbu utuh di wajan kering dengan panas sedang sebelum dihaluskan bisa menghasilkan lebih banyak aroma. Jaga jangan sampai gosong ketika disangrai. Tidak disarankan menyimpan bumbu / rempah di kulkas karena lingkungannya agak lernbap. Untuk menjaga rempah yang dibeli dalam jumlah banyak segar lebih lama, masukkan dalam wadah yang ditutup rapat dan simpan di freezer.

Bumbu dan rempah kering dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat terbuat dari plastik, kaca atau keramik, dan letakkan ditempat yang kering. Bumbu dan rempah kering akan tahan selama beberapa bulan atau mungkin hingga satu tahun. Bumbu dan rempah bubuk biasanya lebih cepat hilang aroma harumnya jika dibandingkan bumbu dan rempah yang didimpan dalm bentuk utuh. Jika da bumbu dan rempah yang mulai membusuk, segera buang atau pisahkan dari bumbu dan rempah yang baik agar tidak merusak bumbu dan rempah lainnya.

Penyimpanan bumbu dan rempah segar dapat dilakukan dalam lemari pendingin. Caranya dibungkus dengan kertas, simpan didalam lemari pendingin agar tidak kehilangan kelembabannya. Sedangkan untuk serai, daun kari, atau daun jeruk purut dapat dimasukkan dalam plastik dan diletakkan didalam lemari es.

Bumbu dan rempah juga dapat dibekukan. Caranya bumbu dan rempah yang telah dihaluskan dimasukkan dalam plastik dan simpan dalam lemari pembeku.  untuk menggunakannya kembali, diamkan bumbu di suhu kamar hingga mencair dan sehingga dapat digunakan dalam masakan.



Wadah Penyimpanan

1.      Opaque Glass
Wadah terbaik untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempah yang coklat, kobalt atau stoples kaca berwarna gelap dengan sekrup di tutup.Karena isi botol ini tidak bisa dilihat, pastikan untuk menambahkan label pada bagian depan wadah. Label dapat tangan dibuat atau dicetak pada mesin tik atau komputer. Berbagai label kosong dengan dukungan perekat diri dapat ditemukan pada setiap penawaran bisnis atau toko alat tulis. Pada label, pastikan untuk daftar nama umum dan nama latin dari ramuan, tanggal tersebut telah dikumpulkan atau dipanen, dan lokasi mana dikumpulkan (yaitu dari kebun, kebun seorang teman, dibeli di pasar seorang petani atau dibeli dari toko kelontong).

2.      Clear Glass
wadah kaca Clear, dengan sekrup di tutup, yang sempurna untuk menyimpan berbagai herbal dan rempah-rempah. Wadah yang jelas memungkinkan isi disimpan dalam kontainer masing-masing menjadi mudah terlihat, dan mereka menjadi elemen dekoratif yang menarik di dapur .Karena jenis kontainer tidak bukti cahaya mereka harus disimpan di tempat gelap jauh dari sumber panas. Jangan menyimpan bumbu dan rempah-rempah dekat, oven pemanggang kompor, atau di atas lemari es, karena panas yang dihasilkan dari sumber-sumber ini akan menyebabkan mereka untuk pergi agak cepat basi Jika Anda melihat tanda-tanda kondensasi pada bagian dalam wadah Anda itu berarti bahwa jamu belum cukup kering. Jika tertangkap pada tahap awal, tempat jamu ini ke loyang dan menempatkan mereka dalam oven set pada pengaturan terendah selama beberapa menit, atau sampai bumbu terasa renyah tetapi tidak terbakar.Jika tidak tertangkap dalam waktu, tumbuh-tumbuhan akan mulai pergi berjamur dan harus dibuang, dan wadah dicuci dan dikeringkan keluar untuk menghilangkan jejak jamur dan kelembaban.

3.      Canning Jars
Wadah lain yang sangat baik untuk digunakan untuk menyimpan sejumlah besar tumbuhan adalah ukuran liter dan botol-botol kaca ukuran pengalengan liter guci pengalengan Digunakan kadang-kadang  segel Baru dan cincin untuk guci pengalengan dapat ditemukan di toko kelontong banyak. dapat ditemukan di toko-toko barang bekas local.

4.      Metal Tins
kaleng logam kecil juga dapat digunakan untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempahPastikan untuk label kaleng sebagai isinya tidak bisa dilihat setelah tutup ditutup.  Logam kaleng dapat memberi aroma logam atau rasa untuk ramuan daun kering, tetapi mereka bekerja baik-baik saja untuk menyimpan biji dan akar.

5.      Ceramic Containers
wadah keramik berglasir juga dapat digunakan untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempah. wadah keramik tidak dikilapkan akan menyebabkan minyak esensial volatile hadir dalam herbal untuk menguap dalam waktu yang sangat singkat. kontainer kayu juga memiliki kecenderungan untuk menyerap bau dari setiap bahan aromatik yang ditempatkan di dalamnya.

6.      Plastic Containers
Penggunaan wadah plastik tidak dianjurkan untuk penyimpanan jangka panjang bahan kering sebagai herbal tampaknya menyerap beberapa bau plastik yang membuat mereka lebih menyenangkan untuk digunakan.

7.      Wood Containers
kontainer kayu tidak dianjurkan untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempah Anda. Kayu merupakan wadah permeabel dan karena tidak kedap udara dengan cepat akan menyebabkan bahan-bahan untuk mengering dan menjadi basi.